Hafiza Elfira, wanita cantik ini adalah seorang Mahasiswi Universitas Indonesia yang kini berusia 22 tahun.
Wanita muda ini boleh dibilang penuh dengan inovasi cerdas dalam berbisnis, bagimana tidak, dia mampu memberdayakan ibu-ibu penderita kusta di Sitanala di bawah naungan Nalacity Foundation. Bisa dikatakan pengusaha wanita muda ini adalah seorang Socialpreneur. Yaitu Entrepreneur yang memiliki dampak positif dalam bidang sosial.
Hafiza sukses membekali ibu-ibu penderita kusta dengan ilmu menjahit manik-manik pada jilbab. Tak dinyanan, ternyata hasil karya jilbab manik-manik para ibu-ibu penderita kusta itu mempunyai nilai jual yang tinggi dan laris di pasaran. Walhasil, Hafiza bersama Nalacity Foundation mampu meraup omzet ratusan juta per bulannnya dari penjualan jilbab manik-manik.
Hafiza pun mendapatkan penghargaan sebagai
- 10 Pengusaha Muda Sukses versi Yukbisnis.com
ingin mengenal sosok hafiza lebih lagi.. yuk lihat hasil dari wawancara berikut.
Menjadi leader dalam sebuah proyek sosial, sekaligus menjadi
seorang Mapres (Mahasiswa Berprestasi) UI adalah sebuah prestasi yang
membanggakan, namun bukanlah sebuah perkara yang mudah untuk dijalankan. Karena
butuh kemampuan manajerial yang mumpuni, fokus dan kesabaran untuk bisa
menjalankan amanah-amanah tersebut. Namun dengan niat dan komitmen yang kuat
serta dukungan dari orang-orang yang terpercaya, insyaAllah semua itu dapat
dilaksanakan dengan baik.
Creative Feature kali ini akan berbincang-bincang dengan
Hafiza Elfira Novitarini, seorang lulusan Sarjana Ilmu Keperawatan UI, Mapres
UI 2010 sekaligus Director dari Nalacity Foundation. Dengan segudang
aktivitasnya, ia dan teman-temannya di Nalacity Foundation masih menyempatkan
diri untuk peduli terhadap sesama, yakni menjalankan sebuah social project
melakukan pembinaan dan pengajaran wirausaha kepada para mantan penderita kusta
di kota Sitanala, Tangerang. Seperti apa bentuk social project-nya? Apa itu
Nalacity Foundation? Yuk simak wawancara berikut:
Assalamu’alaikum
Hafiza, pertama-tama kamu kenalkan diri dulu dong ke pembaca Fimadani
Assalamu’alaikum. Halo semua. Perkenalkan nama saya Hafiza,
biasa dipanggil Fiza.
Setelah mendapatkan
gelar sarjana dari Fakultas Ilmu Keperawatan UI, apa kesibukan kamu sekarang
ini?
Saat ini saya masih berstatus mahasiswa di FIK UI karena
saya masih melanjutkan program profesi keperawatan dengan praktik di beberapa
rumah sakit. Kegiatan saya yang lain khususnya dalam organisasi kepemudaan
antara lain di Nalacity dan Remaja Islam Sunda Kelapa (RISKA), serta kegiatan
mengajar privat.
Kamu adalah Director
sekaligus Co-Founder Nalacity Foundation, ceritakan sedikit dong apa itu
Nalacity Foundation dan bagaimana terbentuknya?
Nalacity foundation adalah program social yang terbentuk
melalui Indonesia Leadership Development Program (ILDP) UI. Program ini
berkembang mulai dari projek sosial menjadi projek kewirausahaan sosial yang
bertujuan memberdayakan masyarakat marjinal penyandang difabel untuk dapat
memiliki kehidupan yang lebih baik dan mandiri. Awalnya Nalacity hanyalah
projek yang ditugaskan oleh pihak rektorat UI melalui kegiatan ILDP, namun
setelah program pelatihan yang diberikan selesai, kami terus melanjutkan kegiatan
ini hingga sekarang.
Apa atau siapa yang
menjadi inspirasi kamu dan teman-teman di Nalacity untuk terjun di bidang
social business?
Kami terinspirasi oleh banyak social entrepreneur yang ada
di Indonesia yang telah banyak membuat program pemberdayaan masyarakat sehingga
efek/dampak kegiatannya dapat dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan.
Produk yang di jual
Nalacity adalah jilbab, kenapa? Apa yang menjadi keunggulan produk jilbab
Nalacity dibanding produk jilbab yang lain?
Kami awalnya mengadakan riset kecil-kecilan dengan
menanyakan kemampuan ibu-ibu di RT 01 di Sitanala yang dapat dijadikan modal
usaha. Kami menemukan kebanyakan ibu-ibu bisa menjahit meski dengan kondisi
fisik yang tidak sempurna.
Akhirnya kami memilih menjahit jilbab manik sebagai usaha
yang dapat dikembangkan bagi ibu-ibu disana. Pemilihan jilbab sebagai produk
penjualan selain karena kemampuan menjahit ibu-ibu, jilbab juga masih menjadi
tren saat ini mengingat banyak muslimah yang mulai memakai jilbab dan kebutuhan
jilbab di pasaran sangat besar. Jilbab manik yang kami produksi memiliki pola
yang unik dan khusus serta manik yang mengkilau sehingga menambah kesan elegan
pada jilbab Nalacity.
Ada hambatan-hambatan
yang pernah atau sering dialami dalam menjalankan social project ini?
Hambatan tentu ada. Salah satu di antaranya adalah
pengubahan mind set warga yang akan diberdayakan. Pekerjaan mereka yang dulu
sangat mengandalkan pemberian orang lain membuat rasa optimis untuk dapat
memiliki masa depan yang lebih baik dalam hal finansial menurun. Kami mencoba
memberikan pandangan bahwa dengan berusaha dan menghasilkan karya yang bagus,
ibu-ibu disana dapat memiliki kondisi finansial yang lebih baik. Akhirnya,
melalui pendekatan yang panjang, kami dapat menggandeng ibu-ibu untuk berusaha membuat
produk jilbab ini.
Bagaimana proses
kreatif Nalacity dalam membuat sebuah kreasi jilbab hingga menjadi produk jadi?
Seperti proses produksi pada umumnya, kegiatan kami dimulai
dari membeli bahan mentah yaitu jilbab paris dan manik, lalu membuat pola di
jilbab, kemudian menyerahkan jilbab tersebut ke ibu-ibu untuk dijahitkan sesuai
pola dan mengemas jilbab ke dalam kotak pembungkus kami yang berbentuk
segitiga.
Pada awal
terbentuknya, kamu dan teman-teman di Nalacity adalah Mahasiswa Berprestasi (Mapres)
UI 2010, bagaimana membagi waktu dan peranan disetiap anggota kelompok ditengah
kesibukan sebagai Mapres? Sempat bentrok atau bermasalah dengan jadwal kuliah?
Kami mencoba menyamakan jadwal untuk rapat sejak jauh-jauh
hari. Hal ini sangat menguntungkan karena kami dapat mengagendakan kegiatan
kami yang lain dan tidak mengganggu jadwal pertemuan untuk Nalacity. Kegiatan
ke Sitanala setiap minggu juga kami agendakan. Untuk kegiatan di luar Nalacity,
kami sesuaikan dengan porsi masing-masing. Peran dalam tim Nalacity juga di
sesuaikan dengan kemampuan dan kesediaan dari tiap pengurus.
Pernah mendapatkan
penghargaan sebagai Best 4 social project di Indonesia Leadership Camp 2010 dan
Runner up di Fatigon Aksi Semangat Indonesia, gimana perasaan kamu?
Tentu sangat senang dan merupakan apresiasi yang sangat
berharga bagi kami di Nalacity. Alhamdulillah, pemikiran dan usaha kami dapat
tersalurkan dan diterima oleh banyak pihak. Insya Allah kami akan terus
berusaha untuk terus mengambangkan komunitas ini menuju visi besar pemberdayaan
masyarakat mandiri.
Ada rencana bikin
project kolaborasi? Dengan siapa?
Kami sempat berpikir untuk kerjasama dengan beberapa LSM
atau organisasi sosial yang juga memiliki visi yang sama seperti Dompet Dhuafa.
Untuk ke tingkat pemerintahan, kami sempat bekerjasama dengan Ditjen PP&PL
Kemenkes RI dalam seminar dan pencanangan pemberantasan kusta dan pemberdayaan
Orang Yang Pernah Menderita Kusta (OYPMK).
Apa suka dan duka
yang kamu rasakan selama menjabat sebagai Director Nalacity Foundation?
Posisi director ini tidak terlepas dari posisi co-founder
dimana saya bersama lima orang rekan yang lain awalnya membentuk Nalacity
dengan kerja keras bersama. Posisi ini merupakan cara kami mempermudah kinerja
sehingga kami memiliki fokus masing-masing.
Tidak dapat dipungkiri tanggung jawab yang dipegang sangat
besar. Namun, sebagai director, pada akhirnya beberapa kali saya lebih banyak
diminta untuk mewakili Nalacity untuk sharing mengenai Nalacity di beberapa
kegiatan seminar serta di media cetak dan online.
Apa harapan kamu ke
depan bersama Nalacity Foundation ini?
Saya berharap kegiatan pemberdayaan masyarakat khususnya
bagi OYPMK dapat lebih digarap lagi dan diperluas agar OYPMK tidak
didiskriminasikan dan kita dapat membantu menjadikan mereka komunitas yang
mandiri ke depannya.
Pencapaian yang kamu
inginkan sebagai seorang Hafiza Elfira?
Dapat menjadi pribadi yang sesuai dengan cita-cita sebagai
seorang yang sukses dan bermanfaat bagi orang lain serta mampu menginspirasi
banyak orang.
Menjadi leader dalam
sebuah project bukan perkara mudah, ada tips buat pembaca Fimadani?
Tetapkan niat dan komitmen yang kuat untuk dapat
merealisasikan kegiatan yang kamu jalani lalu bekerjalah dengan orang-orang
yang kamu percaya dapat membantu kamu sesuai dengan porsinya masing-masing.
Samakan persepsi tentang hal-hal yang menjadi landasan kegiatan ke depannya
serta tetapkan urgensi dan komitmen utama sejak awal. InsyaAllah ini
langkah-langkah yang mempermudah kamu untuk dapat menjalani projek yang kami
pimpin.
Oke, terima kasih Hafiza. Sukses selalu. Wassalamu’alaikum.
Ya, sama-sama. Saya sangat senang dapat berbagi di sini.
Semoga bermanfaat.
Terima kasih banyak. Wa’alaikumussalam.
Anggota Awal
Produk Nalacity
Jilbab Sakura
Jilbab Jasmine
Biodata
Nama Lengkap: Hafiza Elvira Nofitariani
Nama Panggilan: Fiza
TTL: Jakarta / 22 September 1990
Pendidikan: Sarjana Keperawatan
Hobi: Membaca dan menonton film
Makanan Kesukaan : Rendang
Pekerjaan: Mahasiswa
Prestasi
Speaker in Kick Andy Show—Karya Anak Negeri episode
Indonesia National TV Media (on October 14) 2011
Published in Aneka Yess—Inspiring Girls theme Indonesia
National Youth magazine (on December 5) 2011
2nd place for Indonesia Produktif Project—Fatigon Business
Plan Competition Jakarta, Indonesia 2011
1st Place for The Most Outstanding Student Faculty of
Nursing Universitas Indonesia 2010
Finalist of The Most Outstanding Student Universitas
Indonesia 2010
Greifswald International Students Festival University of
Greifswald, Germany 2010
Asia Pacific Model United Nations Conference University of
Queensland, Australia 2009
Asia Pacific Nursing Students Conference Universiti
Kebangsaan Malaysia, Malaysia 2009
Haviza Elfira Novitarini
Facebook – Twitter
Nalacity Foundation
www.nalacity.com | nalacity.shop@gmail.com
Repost dari
famidani.com/
dan
kaskus.co.id/
0 komentar:
Posting Komentar